Selasa, 09 Februari 2016

BACK TO YOU (Do Kyungsoo (D.O Exo) Fanfction) FF (oneshot)

 

BACK TO YOU

Judul : Back To You
Author : kyungsoobae13

cast : Do Kyungsoo, Park Ha Yeon, Sehun, Kai, Luhan

genre : romance, sad

rating : G

disclaimer : cerita ini murni hasil karya ku tanpa ada campur tangan orang lain. tidak di izinkan untuk copy-paste dan meng-upload ulang cerita ini tanpa persetujuan author (saya)



Malam itu dingin. Angin bulan desember mulai menusuk kedalam kulit 12 laki-laki yang sekarang masih bekerja keras demi membahagiakan orang yang mencintai mereka. Rasa dingin yang menusuk seakan tidak terasa ketika ribuan orang meneriaki nama mereka. Sinar-sinar menyilaukan dari tongkat lampu yang tak henti-hentinya di goyangkan oleh para ribuan fans berhasil membuat senyuman lebar terukir di bibir 12 laki-laki itu.
      

Mereka saling berangkulan, tertawa dan berbahagia. Melompat-lompat dan menari mengikuti musik yang mengiringi. Tak ada satu orang pun yang menyadari bahwa salah satu diantara mereka tidak sebahagia yang terlihat. Senyuman palsu yang ia pasang, tawa yang sebenarnya dipaksa, demi menutupi luka di hatinya.

Kapankah luka ini akan berakhir ? sampai kapan aku harus memalsukan semua ini ?  

5 tahun berlalu, tapi luka itu masih membekas. Bahkan belum menunjukan kesembuhan sama sekali. Laki-laki itu ingin berteriak. Berteriak memberitahu dunia bahwa ia lelah. Ia lelah menyembunyikan semuanya. Ia ingin menangis, menagis sekuat-kuatnya. Ia ingin menghentikan semua tawa palsu yang selalu ia lakukan. Ia ingin kembali, kembali untuk menemukan cahayanya yang telah hilang. Ia ingin berharap, terus berharap agar cahaya itu masih ada, duduk dan menunggunya.

    

Konser telah berakhir 15 menit lalu. Seperti biasa, semua 12 member EXO sedang merayakan keberhasilan konser mereka. Benar, 12 anggota EXO sekarang telah lenkap kembali. Tepatnya pada tahun 2017 ketiga anggota yang pernah keluar memutuskan untuk kembali dan ini adalah konser pertama yang mereka lakukan semenjak kembalinya Kris, Luhan, dan Tao. Hal ini berhasil membuat sedikit rasa bahagia di hati laki-laki pemilik bibir berbentuk hati itu. Setidaknya ia tidak perlu memalsukan kebahagian itu. Ia bahagia keluarga EXO kembali lengkap.

Semuanya menikmati malam yang dingin itu dengan berpesta kecil. Canda tawa yang keluar dari mulut Chanyeol dan baekhyun berhasil membuat suasana menjadi lebih mengasikkan. Semuanya tertawa, semuanya kecuali kyungsoo. Setelah bergabung selama sekitar 30 menit, akhirnya kyungsoo memutuskan untuk kembali kamar. Dia sudah berusaha untuk menikamti malam ini seperti yang lain, tapi ia tidak bisa. Pikiran itu selalu saja menutupi kebahagiaanya.

Ia duduk diam sambil menyendarkan tubuhnya pada dinding yang berada di dekat jendela kamarnya. Matanya memandang jauh keluar jalanan kota Seoul yang terlihat jauh di bawah sana.

“aku merindukan mu.” Bisiknya yang hanya bisa didengar oleh ia sendiri.
“maafkan aku.” Lanjutnya.

Keheninggan masih memenuhi ruangan itu. Pikiran kyungsoo masih berputar-putar pada penyesalan terbesarnya. Penyesalan yang ia perbuat 2 tahun lalu, tepatnya di tanggal 31 desember. Tanggal yang sama dengan hari ini. Hari dimana luka terbesar itu kembali terulang. Tanpa kyungsoo sadari, air matanya telah mengalir jatuh dipipinya. 

*** 


Disisi lain, 11 member lainya masih menikmati pesta. Meminum alcohol dan saling bertukaran canda.

“bagaimana dengan mu hyung ?” Tanya laki-laki pemilik rambut pirang itu kepada leader EXO, Suho.

“bagaimana apanya, sehun ?” keningnya menampakkan kerutan bingung atas pertanyaan Sehun.

“pacarmu, bagaimana ? sampai kapan hyung akan menutupinya ?” lanjut Sehun yang masih memegang sebotol alcohol.

Suho hanya bisa menghela nafas sambil kembali meneguk minumannya. Terlihat jelas bahwa ia sedang tidak ingin membicarakan masalah itu.

“sudahlah, sehun. Suho hyung sedang tidak mau membahas itu. Lihat wajahnya.” ucap Kai sambil merangkul suho.

Sehun mengangguk dan memutuskan untuk diam dan melanjutkan makanan dan minumannya.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 2 malam. 1 jam sudah kyungsoo meninggalkan pesta, tapi tidak satupun dari member yang menyadari bahwa kyungsoo sudah tidak berada diantara mereka lagi.  Semuanya terlalu asik dengan candaan yang dilontarkan oleh Chanyeol dan Baekhyun untuk menyadari bahwa temannya sedang tersiksa menahan sakit hatinya sendirian dikamar.

Tawa kegilaan mereka masih berlanjut sampai akhirnya Luhan menyadari bahwa kyungsoo tidak bersama mereka. Luhan memang sangat perduli terhadap kyungsoo. Dia sudah menganggap kyungsoo sebagai adik kandungnya. Ketika luhan meninggalkan EXO, dia masih terus berhubungan dengan kyungsoo. Bercerita tentang hari-harinya tampa EXO. Kyungsoo juga akan bercerita apa saja dengan Luhan. Bahkan ia akui, bahwa kembalinya ia kepada EXO adalah berkat permohonan kyungsoo. Walaupun ia selalu mengatakan bahwa ia melakukan itu semua demi fans, tapi sebenarnya itu semua ia lakukan demi kyungsoo. Ia tahu apa yang sedang dilalui kyungsoo semenjak 2 tahun lalu. Dia tahu bawa kyungsoo membutuhkannya.


“guys, D.O mana ?”

Pertanyaan Luhan berhasil membuat ruangan penuh tawa itu seketika menjadi hening. Semuanya melihat sekeliling ruangan untuk menemukan sosok kyungsoo, setelah menyadari bahwa D.O tidak ada disana, mereka mulai berpikir dimana D.O


“tunggu dulu.” Suara yang terkeluar dari mulut Kai terdengar menggemah diruangan yang sekarang dipenuhi keheningan. “tanggal berapa ini ?” lanjut Kai.

Setelah menydari tanggal berapa hari ini, semua member langsung menyadari apa yang terjadi. Bagaimana bisa mereka melupakan tanggal ini ? tanggal dimana sahabat mereka mengalami hari terburuk dalam hidupnya.

“31 desember.” lanjut Kai dengan kekhawatiran tergambar jelas di wajahnya.

Luhan segera berdiri. “aku akan mengecek kamar kami.” setelah itu Luhan berjalan menuju kamarnya dan kyungsoo.

Sampai didepan kamar, Luhan mendapatkan bahwa pintu kamar tidak tertutup dengan sempurna. Luhan melihat ke dalam kamar melalui sela pintu. Kamar sangat gelap, jika bukan karena cahaya bulan, ia tidak akan bisa melihat kedalam. Dari sana Luhan bisa melihat kyungsoo memandang kosong keluar jendela ia sedang menangis dalam diam.

Dengan pelan Luhan membuka pintu yang berhasil membuat suara gesekan. lalu  luhan berjalan pelan kearah kyungso

*** 

Kejadian iu  terus berputar-putar dikepala kyungsoo. Ia sudah berusaha sekerasnya untuk tidak mengulang kejadian itu. Tapi percuma, lukanya sudah terlalu dalam untuk ditutupi. Jika memang luka itu bisa ia tutupi, mungkin sudah dari dulu ia menutup luka itu. Ia memutuskan untuk memejamkan mata dan membiarkan kejadian itu diputar kembali layaknya sebuah DVD yang sedang dimainkan.


*flashback*

2 tahun yang lalu.. 

“ya.. DO hyung!” kai memanggil lelaki yang sedang tersenyum itu. Laki-laki yang dipanggilpun langsung menoleh, masih dengan senyuman diwajahnya.

“kau pasti sangat senang bisa kembali ke kota kelahiranmu, kan ? apa lagi ini untuk waktu yang bukan sebentar.” Lanjut kai yang masih terlihat kesulitan mengeluarkan kopernya dari dalam mobil.

“tentu saja aku senang. Aku lahir dan tubuh besar disini dan banyak sekali kenangan yang kutinggalkan disini.” Jelasnya singkat.

Kai hanya tersenyum.
 

SM entertainment memutuskan bahwa anggota EXO membutuhkan liburan yang cukup panjang setelah keluarnya Tao dari EXO. Selain untuk menyakinkan media bahwa mereka benar-benar merasa kehilangan Tao, tapi juga untuk kepentingan mereka. Semua orang tahu bahwa jadwal EXO sangatlah padat dan semua orang juga pasti tahu bahwa mereka sebenarnya sangat lelah. Akhirnya diputuskan bahwa mereka akan berlibur selama 2 bulan. Tanpa jadwal kegiatan apapun. Anggota EXO boleh memilih kemana mereka akan berlibur dan kyungsoo memutuskan untuk pulang ke kota kelahirannya. Kai dan Sehun memutuskan untuk ikut bersama kyungsoo, entah karena alas an apa.

 “kira-kira apa yang akan terjadi disini selama 2 bulan ?” ucap Sehun sambil terus menyuapkan popcorn ke dalam mulutnya dengan mata yang masih terpacu pada layar TV yang sedang menampilkan MV dari girl group favoritnya.

Kai yang masih memainkan hp nya memutuskan untuk menjawab. “mungkin kita bisa bertemu gadis cantik di kota ini” senyum nakal terukir diwajahnya.

“gadis cantik apanya, kai. Sudah jangan mencari masalah yang bisa menarik perhatian media.” Ucap kyungsoo serius.

Bukanlah seorang kyungsoo jika tidak menanggapi apapun dengan serius.

“ya.. hyung, aku hanya bercanda, kau ini selalu serius.”
Kyungsoo hanya menghela nafas.

“iya hyung, lagian jika memang ada gadis cantik disini, biarkan saja kai mendekatinya. Tidakkah hyung tahu, bahwa kai sudah menyendiri selama 2 tahun. Apa hyung tidak kasihan dengannya.” Ucap sehun menggoda kai.

“Ya! Geumanhae! Aku sendiri bukan artinya aku tidak laku ya.” Kai memukul belakang kepala sehun dengan bantal. “dengar, sehun-ssi, jika aku mau aku bisa dengan mudahnya merebut pacarmu itu.”

Mata sehun seketika membulat mendengar ancaman kai. “ya! Jangan coba-coba ya kau mendekati pacarku. Ku bunuh kau.” Kini giliran sehun yang memukul kai dengan bantal.

Kyungsoo tersenyum melihat kelakuan 2 laki-laki tampan yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri. Well, setidaknya kyungsoo tidak salah membawa mereka kesini.

“kyungsoo-ya!” terdengar suara seorang wanita memanggil kyungsoo dengan sedikit berteriak. “tidak bisakah kau dengar suara bell pintu berbunyi ? cepat buka dan lihat siapa yang berkunjung.

“ne, eomma.”
Kyungsoo melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Siapa yang berkunjung semalam ini ?

Kyungsoo segera beranjak dan membuka pintu. Matanya sedikit melebar karena terkejut ketika ia melihat siapa yang ada dibalik pintu. Bagaimana tidak, kyungsoo sudah sangat lama tidak bertemu dengan gadis yang sekarang berdiri di depannya.

“Ha Yeon ?” kyungsoo tak dapat menutupi nada keterkejutannya ketika ia menyebutkan nama gadis pemilik rambut hitam di depanya.

Gadis bernama Ha Yeon itu hanya tersenyum simpul sembari menunjuk kearah dalam rumah membarikan isyarat kepada kyungsoo apa dia boleh masuk. Kyungsoo yang mengerti maksudnya, segera bergeser dan membiarkan gadis berparas cantik dan bermata sayu itu masuk.

Setelah itu kyungsoo memutuskan untuk di duduk di halaman belakang rumahnya. Melarikan diri dari Ha Yeon. Ia benar-benar merasa bersalah pada gadis itu. Rasanya tidak sanggup untuk hanya sekedar memandang matanya.

Malam itu dingin. Udara khas pertengahan bulan november. Tapi malam ini salju tak turun, hanya hembusan angin menusuk kulit saja yang berterbangan menemani kyungsoo. Ia tahu bahwa tidak seharusnya ia berada di luar dengan cuaca seperti ini. Apa lagi hanya dilapisi dengan jaket yang tidak terlalu tebal. Tapi ia tidak perduli, lebih baik kedinginan dari pada harus menghadapi Ha Yeon dan melihat bahwa luka itu masih ada di matanya.

Entah berapa lama kyungsoo duduk disana. Tiba-tiba ia merasakan sebuah selimut dijatuhkan keatas bahunya. Ia mendongak untuk melihat siapa yang meletakkan selimut itu. Lagi-lagi kyungsoo terkejut melihat mata Ha Yeon yang sedang menatapnya. Lalu Ha Yeon duduk disebelah Kyungsoo. jantung kyungsoo tiba-tiba  berdetak dengan sangat cepat.

“long time no see.” Ucap Ha Yeon sambil tersenyum.Kyungsoo membalas senyuman Ha Yeon dengan sebuah senyuman yang tampak canggung.

“long time no see.” Kyungsoo mengulangi perkataan Ha Yeon.

“3 tahun kan ?” lanjut Ha Yeon masih dengan senyumannya.

“iya, kurang lebih.”

Setelah itu keheningan mengambil alih suasana. Tak ada yang mengeluarkan suara. Keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing. Masih mencari tahu kata-kata yang tepat untuk diucapkan.

Kyungsoo sesekali menoleh kearah Ha Yeon yang sedang menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Dirinya tak henti-hentinya bertanya, apa kabarnya selama ini, apakah gadis itu telah memaafkannya, atau bahkan masih membencinya.tapi tentu saja kyungsoo tidak mengucapkan kalimat itu. Ia terlalu takut.

Setelah menelan kembali ribuan pertanyaan yang ingin ia tanyakan, kyungsoo memutuskan untuk melakukan hal yang sama dengan Ha Yeon, melihat lurus kedepan dengan tatapan kosong.

Suasana it terus berlangsung untuk waktu yang cukup lama. Sampai akhirnya Ha Yeon kembali berbicara.

“kamu tahu, kyungsoo-ya,”

Kyungsoo menoleh ketika namanya keluar dari mulut gadis itu. Mata mereka bertemu sejenak sebelum akhirnya Ha Yeon kembali mengalihkan pandangannya.

“aku masih menunggu.” Lanjut Ha Yeon.

Kyungsoo tidak mengerti maksud dari perkataan Ha Yeon.

ne ?” hanya kata itu yang berhasil terkeluar dari mulutnya.

“kedatangan mu, aku masih menunggu itu.”

Mata mereka kembali bertemu. Kali ini tidak ada yang mengalihkan pandangan. Berdua saling mencari jawaban dari dalam mata satu sama lain. Jawaban yang segera ditemukan oleh kyungsoo.

ia ingat 3 tahun yang lalu, tepatnya pada hari ia memangkan sebuah kompetisi menyanyi dan memutuskan untuk audisi di SM entertainment. Ketika ia sedang lomba bernyanyi, Ha Yeon lah yang berteriak paling kencang untuk mendukungannya. Kyungsoo ingat saat itu Ha Yeon membawa sebuah karton besar yang bertuliskan ‘KAU PASTI MENANG, KYUNGSOO KU’

ternyata benar saja, kyungsoo memenangkan kompetisi itu. Kyungsoo menyuruh Ha Yeon untuk menunggunya di taman tempat biasa mereka piknik dan berjanji akan menemuinya setelah selesai upaca pemberian hadiah. Ha Yeon pun tanpa ragu langsung mengikuti perkataan kyungsoo dan pergi ketaman. Duduk disana menunggu laki-lakinya dating.  

Ia ingat waktu itu seseorang menawarkannya untuk audisi di SM. Dia berpikir, mungkin inilah kesempatannya untuk bisa mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang penyanyi besar. Apa lagi yang ia tunggu ? ia baru saja menyelesaikan sekolahnya dan orang tuanya pasti sangat mendukung. 


Tapi tiba-tiba kyungsoo teringat akan Ha Yeon, cinta pertamanya yang waktu itu adalah pacarnya.

Haruskah ia meninggalkan Ha Yeon disini ? kyungsoo tahu jika ia diterima di SM ia pasti tidak akan mempunyai banyak waktu untuk mengunjungi Ha Yeon.
Akhirnya kyungsoo memutuskan untuk pergi ke Seoul untuk audisi SM, meninggalkan Ha Yeon yang masih menunggunya dengan sabar ditaman sendirian dibawah langit yang akan segera hujan.

Kyungsoo memang sangat terpukul ketika harus pergi meninggalkan Ha Yeon tanpa penjelasan, tapi ia tahu bah ia akan lebih terpukul lagi jika ia harus melihat luka dan kekecewaan dimata Ha Yeon ketika ia menjelaskan bahwa ia akan meninggalkan Ha Yeon untuk waktu yang kyungsoo sendiri tidak tahu berapa lama. Sejak itu kyungsoo memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Ha Yeon, ditambah lagi ketika kyungsoo sudah menjadi idol terkenal. Semua itu ia lakukan untuk kebaikan Ha Yeon. Atau setidakknya ia berpikir seperti itu.

Tapi bukan berarti kyungsoo telah melupakan Ha Yeon, tidak, kyungsoo masih sering bertanya-tanya pada dirinya sendiri tentang Ha Yeon, tanpa benar-benar mengucapkan pertanyaan itu.

Itulah mengapa ketika kyungsoo melihat Ha Yeon dibalik pintu rumah orang tuanya tadi ia sangat terkejut. Sekarang kalian mengerti.
 

Lamunan kyungsoo tiba-tiba terpecah ketika merasakan tangan dingin Ha Yeon menggengam tangannya.

“aku mengerti jika kamu lebih memilih mimpimu, aku juga tidak akan melarangmu mengejar apa yang kau mau. Kamu ingatkan janji kita, aku pernah bilang akan selalu mendukung mu dalam situasi apapun.”

“dan aku akan selalu melindungimu dalam situasi apapun.” Lanju kyungsoo sembari ia mengingat masa-masa ketika mereka membuat janji itu.

Ha yeon tersenyum. “aku hanya ingin kamu memberitahuku alasan mengapa kamu pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal dulu kepadaku.”

Kyungsoo menarik nafas panjang sebelum akhirnya menjelaskan kepa Ha Yeon mengapa ia pergi begitu saja.

“kecewa ? tentu aku akan kecewa ketika kamu akan meninggalkanku, tapi aku akan lebih bahagia mengetahui bahwa kamu pergi untuk mengejar mimpimu, aku tidak mungkin melakukan hal yang akan menahanmu dari mimpimu, Do Kyungsoo.”

Sekarang Ha Yeon mengerti, atau setidaknya berpura-pura mengerti. Tapi kyungsoo tidak perlu tahu apa yang ia lalui selama kepergian kyungsoo. Ia tidak ingin kyungsoo lebih menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri jika dia tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Ha Yeon.

“maafkan aku, Ha Yeon-ah. Aku tidak berpikir jernih saat itu.”“ah lupakanlah, itu sudah berlalu, kan ? yang terpenting sekarang kau telah kembali.” 

Ha Yeon menyendarkan kepalanya ke bahu kyungsoo.

"yang penting sekarang kau telah kembali"

 kata-kata yang diucapkan Ha Yeon masih terus terulang dikepala kyungsoo. Apakah dia benar-benar kembali untuk Ha Yeon ? apakah ini saat dimana dia harus memperbaiki semuanya dan mendapatkan kembali cinta yang pernah ia lupakan ? lalu bagaimana dengan EXO ? EXO L ? tidak mungkin dia meninggalkan semua itu.Pikiran-pikiran itu terus menghantui kyungsoo hingga dunia bawah sadar mengambil alih pikirannya. 


***

Semuanya terjadi dengan cepat. Kyungsoo dan Ha Yeon pun kembali dekat. Sama halnya dengan mereka sebelum kepopularan kyungsoo mengambil alih.
Setiap hari Ha Yeon akan berkunjung kerumah kyungsoo dan bercanda bersama kai dan sehun yang selalu menggodanya.

“noona.”
Ha Yeon menoleh ketika kai menyapanya dengan panggilan noona.

“noona sangat cantik, apa noona tahu ?” lanjut kai yang hanya dibalas dengan tawa kecil oleh ha yeon.

“ya! Sejak kapan kau memanggil ha yeon dengan panggilan noona ?” kyungsoo yang sedikit terganggu dengan kai yang selalu menggoda ha yeon akhirnya berbicara dan menurunkan novel bergenre criminal yang sedang ia baca itu dari wajahnya.

“sejak kedekatan diantara kami mulai terjadi, benar kan noona ?”

Kai sebenarnya tahu bahwa ha yeon adalah mantan pacar kyungsoo sekaligus cinta pertamanya. Tak ada niat sedikitpun di hati kai untuk mendekati ha yeon. Tapi ia sengaja menggoda kyungsoo. Entahlah, menggoda kyungsoo telah menjadi hobinya.

“memangnya kau dekat dengan kai, ha yeon-ah ?”

“aniyo, kyungsoo-ya. Dia hanya menggodamu.”

Kyungsoo langsung menoleh kearah kai dan sehun yang sedang tertawa melihat reaksi kyungsoo. Renca mereka untuk membuat kyungsoo cemburu telah berhasil. 


*** 

Kyungsoo ingat waktu itu pukul 10 malam. Tepatnya pada malam Christmas eve. Salju mulai turun dengan perlahan. Kyungsoo dan ha yeon berjalan sambil bergandengan tangan. Kyungsoo sangat merindukan masa-masa ini, masa-masa dimana ia dan ha yeon menghabiskan waktu bersama. Saling tersenyum dengan tangan yang saling bartautan. Tak banyak percakapan yang terjadi diantara mereka, tapi itu bukanlah masalah untuk kyungsoo. Baginya saat-saat inilah yang paling ia senang ketika bersama dengan ha yeon. Keheningan yang menyimpan sebuah kenangan abadi.

Mereka berhenti disebuah bangku di depan sebuah pohon natal yang cukup besar di taman kota. Lampu-lampu dan hiasan lainnya memperindah pohon natal itu. Ini pertamakali untuk kyungsoo merayakan natal di kota kelahirannya ini semenjak ia dinyatakan lulus audisi di SM. Rasa senang tak bisa kyungsoo pungkiri. Ditambah lagi keberadaan gadis yang dicintainya saat ini. Tangan mereka masih menyatu, masih dalam keheningan.

“kamu ingat tradisi yang dilakukan kota ini setiap natal ?” suara lembut ha yeon memecah keheningan.

Tentu saja kyungsoo masih ingat. Orang-orang dikota ini akan menuliskan apa yang ingin mereka katakan kepada orang yang mereka cintai dan menuliskan nama orang yang mereka cintai itu sebelum akhirnya menggantungkannya di ranting-ranting kecil pohon natal.  Tak jarang surat-surat itu berisi ungkapan cinta, bahkan rahasia yang tidak bisa orang itu katakana secara langsung kepada orang yang bersangkutan. Pada akhir tahun, mereka akan pergi kepohon itu dan mencari nama mereka yang tertulis disurat-surat itu, lalu mereka bisa mengambil dan membacanya.

Kyungsoo tertawa kecil mengingat dengan cara inilah ia menyatakan cintanya kepada ha yeon. Kyungsoo terlalu gugup untuk mengungkapkannya secara langsung.Tiba-tiba ha yeon melepaskan genggaman tangannya dan berjalan menuju pohon natal. Ia mengeluarkan sebuah surat yang telah dibungkus dengan sebuah amplop pink. Disana tertera nama Do Kyungsoo yang tertulis rapi khas tulisan tangan ha yeon. Ia menggantungkan surat itu diatas pohon natal.

Kyungsoo berjalan menuju gadis itu lalu memeluknya dari belakang.

“maafkan aku, ha yeon-ah. Maafkan aku pernah pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Maafkan aku telah membuat luka dihati mu.”

“aku sudah memaafkan mu sejak aku mengetahui kemana perginya kamu, kyungsoo-ya. Aku tidak akan pernah membenci mu. Kamu hal terindah yang pernah diberikan tuhan untuku.” Ha yeon menoleh untuk mencium pipi kyungsoo singkat. Senyum seketika terukir di wajah manis kyungsoo.

“tapi aku hanya punya satu permintaan.” Lanjut ha yeon.

“apa itu ?”

“bertahanlah sampai akhir. Aku mohon tetaplah berada disisiku sampai titik akhir, kyungsoo.”

Entah apa yang dipikirkan kyungsoo saat itu, tapi yang ia tahu ia tidak akan bisa menolak permintaan gadis yang ia cintai ini. Setidaknya tidak sekarang. Tidak disaat gadis itu menatap matanya dengan sangat dalam.

“aku tidak akan meninggalkanmu lagi, ha yeon. Aku janji.”Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut kyungsoo.

saranghae, Park Ha Yeon.” Kedua tangan kyungsoo mendekap kedua sisi wajah ha yeon yang terlihat sangat pucat.

“saranghae, Do Kyungsoo.”

Lalu kyungsoo menutup jarak diantara mereka dengan menjatuhkan ciuman hangat dibibir kecil milik ha yeon.
Malam itu pun telah menjadi malam terindah dalam 3 tahun terakhir hidup kyungsoo. 


***

Pagi natal dilaksanakan di ruang keluarga rumah milik orang tua kyungsoo. Seperti biasa, acara pertukaran kado dilaksanakan. Sehun dan kai tak henti-hentinya membuat lawakan yang berhasil membuat suasana menjadi ramai. Penghuni rumah di keluaga kyungsoo tidaklah banyak, hanya ada ibunya, ayahnya dan kakaknya. Tapi dengan kehadiran sehun dan kai, mereka semua  dapat tertawa dengan lepas. Memang dua orang itu adalah ahlinya dam mencairkan suasana.

Ketika sedang asik-asiknya membuka kado, tiba-tiba hp kyungsoo berbunyi. Ternyata menejer EXO yang menelpon. Segera kyungsoo angkat telpon itu.

“hallo ?”

Lalu kyungsoo berjalan menjauhi ruangan yang penuh dengan gelak tawa itu dan mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh menejer mereka.
Setelah sekitar 5 menit, akhirnya kyungsoo kembali keruangan keluarga.
Kyungsoo menghela nafas sambil duduk disebelah sehun.

“ada apa, hyung ?” Tanya sehun.

“kita diminta untuk segera kembali ke seoul hari ini juga.” Ucapnya malas.

“apa ? kenapa ?” kali ini kai yang bertanya. “jatah liburan kita selama 2 bulan kan belum habis.”

“aku juga tidak tahu, kai-ah. Katanya ada acara mendadak yang wajib kita hadiri”

“siapkanlah barang-barang kalian, pesawat akan menjemput kita pada jam 1 nanti.”

Sehun dan kai menggerutu tidak senang dengan keputusan menejer mereka yang seenak-enaknya ini. Jatah liburan mereka masih ada 1 minggu lagi, tapi sekarang mereka dipaksa untuk kembali lagi ke seoul tepat pada hari natal.

Kyungsoo yang sama kesalnya dengan sehun dan kai pun juga ikut berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Dengan malas ia mulai memasukkan semua barang-barangnya ke dalam koper yang cukup besar.

Sekarang mereka sudah berada di bandara untuk terbang kembali ke seoul. 3 koper besar dibawa bersama mereka. Topi dan maskerpun ikut menghiasi wajah mereka agar tidak ada yang mengenali mereka.

“astaga!”Kyungsoo dan sehun terkejut mendengar teriakkan kai.

ada apa ?” Tanya kyungsoo.

“aku meninggalkan sepatuku dirumah mu, hyung. Bagaimana ini ?” ucap kai dengan nada panic.

“sudahlah tinggalakan saja, lagian kamu bisa beli yang baru kan ?”

“andwae! Sepatu itu sangat berharga bagi ku hyung.”

“jadi kita harus apa ? pesawat kita akan berangkat dalam 15 menit. Tidak mungkin kan kita kembali lagi.”

“kalau begitu kalian pergi saja duluan, nanti aku akan menyusul dengan pesawat lain. Aku benar-benar tidak bisa meninggalkan sepatu itu.”Dengan itu kai pun berlari dan langsung menghentikan taksi. Kyungsoo dan sehun hanya terdiam melihat kepergian kai.

Seperti yang kai katakan, kyungsoo dan sehun pergi duluan dengan pesawat pribadi yang di kirim oleh agensi mereka dan mininggalkan kai.Jujur, kyungsoo pun merasakan ada sesuatu yang ia lupakan. Sesuatu yang seharusnya tidak ia lupakan. Entah apa itu.  *** 

hari itu, tepatnya tanggal 1 di tahun yang baru, kyungsoo sedang bersiap-siap untuk tidur setelah acara yang dia dan anggota EXO lainnya lakukan dalam rangka merayakan tahun baru. Saat ketika kyungsoo sudah siap untuk merebahkan badannya keatas kasur, tiba-tiba pintu di buka dan masuklah kai.

“ada apa, kai ?”Kai tidak menjawab. Dia duduk disebelah kyungsoo.

“hyung, kamu masih ingat waktu aku kembali lagi kerumah mu untuk mengambil sepatuku ?” Tanya kai.

“tentu saja aku ingat. Kamu dengan bodohnya rela meninggalkan penerbangan hanya demi sepasang sepatu.”

Kai tidak menggubris perkataan kyungsoo dan melanjutkan apa yang sebenarnya ingin ia katakan pada kyungsoo.

“waktu aku kembali kerumah hyung, ha yeon datang.”Ketika nama gadis itu keluar dari mulut kai, saat itu juga kyungsoo menyadari apa 

yang telah ia lupakan.

Ia melupakan ha yeon.

Ia telah melupakan janjinya kepada ha yeon.Kyungsoo hanya menggangguk dan mengisyaratkan kepada kai untuk melanjutkan.

“dia datang untuk menemuimu. Katanya ingin mengajakmu pergi kesuatu tempat special yang sering kalian kunjungi dulu. Ketika aku memberitahunya bahwa kau telah pergi kembali ke seoul, dia terlihat sangat terkejut dan…” kai tiba-tiba menghentikan ucapannya.

“dan apa, kai ?”

“…dan kecewa. Dia terus menunduk dan aku rasa dia menangis. Dia terus mengucapkan mengapa hyung melakukan hal itu lagi, berulang-ulang. Setelah itu ia memintaku untuk ikut bersamanya kesuatu tempat. Ia mehon kepada ku, dia bilang itu adalah permintaan terakhirnya, aku juga tidak mengerti.”Kai berhenti sejenak dan memperhatikan wajah kyungsoo yang tiba-tiba menjadi murung.

Lalu ia melanjutkan. “dia mengajakku ketaman kota, tempat dimana ada pohon natal besar. Dia mengambil sebuah surat dari pohon itu yang bertuliskan nama mu. Lalu dia memintaku untuk memberikan surat itu pada mu tepat pada hari tahun baru, hyung.” Kai mengeluarkan surat dari kantong celananya dan memberikan surat itu kepada kyungsoo.

“dia memohon pada ku agar tidak memberikan surat itu sebelum tanggal 1. Dia bilang bahwa itu melanggar aturan.”Kyungsoo masih diam. Mamandangi surat yang sekarang berada ditangannya.

“hyung, kau harus kuat.” Ucap kai sambil menyentuh bahu kyungsoo.Setelah itu ia pergi meninggalkan kamar dan membiarkan kyungsoo membaca surat itu.


 ***

Kyungsoo terus berlari. Air mata masih terus mengalir tanpa henti. Salju semakin deras berjatuhan. Kyungsoo tidak memperdulikan dinginnya suasana saat itu. Yang ada dipikirannya hanyalah Ha Yeon.

Bagimana ia telah melakukan kesalah yang sama 2 kali. Bagaimana ia telah mengingkari janjinya kepada gadis yang sangat ia cintai. Bagaimana sakitnya hatinya ketika mengetahui bahwa ha yeon sedang sakit. Seperti terkena tusukkan panah beracun, hatinya seketika terasa mati ketika membaca kata-kata yang tertulis di surat yang ditulis oleh gadisnya itu. Kata-kata yang menjelaskan bahwa gadisnya sedang sekarat, berjuang melawan kanker yang diam-diam menggerogoti otaknya. Dan kyungsoo dengan bodohnya mengabaikan permintaan gadisnya itu.

Bagaimana jika permintaan itu adalah permintaan terakhirnya ? dan kyungsoo tidak bisa memenuhinya. Akankah kyungsoo bisa memaafkan dirinya sendiri ?Kaki lelaki itu berhenti tepat didepan rumah gadisnya. Pintu rumahnya tertutup. Hiasan natal yang tergantungpun sudah tak terpasang lagi. Kyungsoo dengan taku-takut melangkahkan kaki menuju pintu itu. Tangannya yang bergetar ia paksa untuk mengetuk pintu. Pintu pun terbuka menampilkan nyonya Park dengan ekspresi yang tak terbaca oleh kyungsoo.

“kyungsoo-ya.” Ucap nyonya park dengan suara yang bergetar.

“eommonim..” kyungsoo memanggil ibu dari gadisnya itu dengan nada yang memohon. Memohon agar tidak memberikannya kabar buruk.

“ha yeon.. dia-“ tangis nyonya park tak dapat terpendam lagi, dia pun terjatuh dan menangis dalam pelukan kyungsoo.

“kyungsoo-ya, ha yeon… sudah meninggal.”

Kata-kata yang barusan diucapkan doleh nyonya park berhasil membuat kyungsoo hancur-sehancurnya. Kakinya tiba-tiba lemas dan tak mampu menompang berat badanya lagi. Kyungsoo pun terjatuh. Hatinya sangat sakit. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Luka yang ia rasakan saat itu sangatlah besar. Tak ada yang bisa mengobati luka itu. Luka yang akan membekas abadi di dirinya.

Kyungsoo menangis, ia berteriak, mencaci maki dirinya sendiri. Sesekali memukul kepalanya yang sangat bodoh itu. Bagaimana ia bisa melakukan itu kepada ha yeon ? bagaimana ia tidak bisa mengabulkan satu permintaan sederhana dari ha yeon ? sekarang ia telah kehilangan ha yeon untuk selamanya. Ha yeon tak akan pernah kembali. Tak akan ada lagi kesempatan yang akan kyungsoo dapatkan untuk memperbaiki kesalahannya. Kyungsoo telah membiarkan gadisnya pergi dalam kekecewaan. dia tak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri. Dia harus hidup dengan membawa luka dan rasa bersalah selama hidupnya.

Hari itu, tanggal 31 desember, hari kematian he yeon akan terus mengantui kyungsoo selamanya. Hari itu akan terus mendatangkan kembali luka yang memang tak pernah sembuh itu. Hari dimana semuanya hancur. Hari dimana senyum dan tawa palsu dimulai dan menjadi topeng terbaik kyungsoo.
Kalian tahu ? hatinya hancur. Benar-benar hancur.

“ha yeon-ah, kamu pasti melihat aku saat ini, kan ? kamu sedang melihatku dengan kebencian dimatamu. Kamu pasti sangat membenciku saat ini, iya kan ? aku tidak akan meminta maaf padamu, ha yeon-ah. Karena aku tahu aku tak pantas dimaafkan. Kesalahan ku sudah terlalu besar. Mungkin ini balasan dari tuhan atas apa yang telah aku lakukan padamu ha yeon-ah. Aku akan menerima semuanya. Terima kasih telah menjadi malaikat terbaik dalam hidup ku. Terima kasih telah pernah mencintai laki-laki bodoh dan egois seperti ku. Aku mencintaimu, Park Ha Yeon.” 


***


*flashback off*
 

Luhan menyentuh bahu kyungsoo dengan sangat pelang. Kyungsoo tidak merespon. Matanya masih memandang jauh keluar sana, air matanya terus mengalir tanpa henti. Luhan bisa merasakan tubuh kyungsoo yang bergetar. Luhan baru menyadari bahwa adiknya itu benar-benar sedang menderita.

“kyungsoo-ah.” Masih taka da respon dari kyungsoo. Luhan pun duduk didepan kyungsoo lalu meraih tangannya yang sangat dingin.

Kyungsoo yang merasakan kehadiran seseorang, tiba-tiba memecahkan lamunannya. Matanya yang masih dipenuhi air mata mendapati luhan yang sedang duduk di depannya.

“hyung.” Suara kyungsoo bergetar. “ha-hari ini H-ha yeon-“ kyungsoo tak sanggup melanjutkan perkataanya.

Luhan segera menarik kyungsoo dalam pelukkannya.

“sakit, hati ku sakit, hyung. Sangat sakit.” Isak tangis kyungsoo memecah.
Luhan tak bisa berkata apa-apa, ia hanya memeluk kyungsoo dengan kencang, takut jika ia lepaskan, adiknya itu akan hancur bertebaran.

Terdengar suara pintu dibuka. Luhan dan kyungsoo menoleh dan mendapati kai sedang berdiri di depan pintu. Dia berjalan mendekati kyungsoo dan luhan lalu membetikan sesuatu kepada kyungsoo.

“aku menemukan itu di dalam sepatuku yang pernah tertinggal dirumah mu, hyung. Sepatu itu sudah tak pernah aku pakai dan hanya aku pajang saja dikamar.Mungkin ha yeon yang meletakkannya disana.”

Kyungsoo menatap sebuah flashdisk dengan gantungan berbentuk bintang.

“periksalah, mungkin ada sesuatu yang ditinggalkan ha yeon untuk mu di dalam sana.”

Kyungsoo pun langsung mengambil laptopnya dan mulai membuka isi flashdisk yang mungkin milik ha yeon.Benar saja, di dalam flashdisk itu terdapat sebuah video dengan wajah ha yeon sebagai covernya. Tanpa menunda-nunda kyungsoo pun langsung membuka video itu.
 

“kyungsoo-ya, ini aku Park Ha Yeon. Aku yakin jika kau sedang menonton video ini, aku pasti sudah taka da lagi di dunia ini. Maafkan aku kyungsoo-ya sudah menutupi penyakitku darimu. Aku tidak mau kamu khawatir tentangku. Aku tahu kamu sangat mencintai ku, dan aku yakin jika kamu tahu tentang penyakitku kamu akan rela meninggalkan semuanya demi aku, termasuk karir dan fans mu. Aku tidak mau kamu melakukan itu. Kyungsoo, kamu jangan khawatir, aku sudah memaafkanmu dan sama sekali tidak membencimu. Apapun kesalahan yang pernah kau perbuat, semuanya telah aku maafkan kyungsoo. Kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri atas diriku. Aku punya permintaan terakhir untuk mu Kyungsoo ku, aku mohon teruslah tersenyum, aku tidak suka jika melihat kamu tidak tersenyum. Tersenyumlah untuk orang-orang yang mencintaimu. Tersenyumlah seperti aku selalu berada disebelahmu. Aku mohon kabulkan permintaan terakhirku ini kyungsoo. Tersenyumlah sayangku. Aku mencintaimu, selamanya Do Kyungsoo.” Video itu berakhir dengan senyuman tulus yang terukir diwajah ha yeon.
Kyungsoo berjanji pada dirinya sendiri bahawa ia akan melakukan permintaan terkahir gadisnya. Ia tidak akan mengecewakan gadisnya untuk kesekian kalinya. Kali ini ia berjanji untuk selalu tersenyum. Tersenyum untuk gadisnya, Park Ha Yeon. “aku akan tersenyum ha yeon-ah. Aku janji. Dan kali ini aku tak akan mengingkarinya. Aku yakin kamu sekarang sedang berbahagia berada ditangan tuhan. Maafkan aku Ha Yeon-ah, untuk semuanya. Aku mencintaimu, selamanya Park Ha Yeon.”





A/N

gimana ? gaje kan ? hahaha maklum ini ff k-pop pertama yang aku buat jadi maklum masih kacau.
terimakasih sudah mau baca ff abal-abal ku ini. ditunggu comment nya yaaa